Ebook : 5 Ketidakjujuran Wahabi terhadap Kitab I`anah Thalibin (Menyoal Hukum Tahlilan)
cover ebook 5 ketidakjujuran wahabi terhadap kitab i`anah thalibin (menyoal hukum tahlilan) |
Pendahuluan
Wahabi berpendapat bahwa hukum tahlilan adalah Haram, disisi lain mayoritas masyarakat Indonesia yang bermazhab Syafi`i melaksanakan tahlillan. Untuk memperkuat pendapat mereka bahwa hukum tahlilan dalam islam adalah haram maka wahabi melakukan KETIDAKJUJURAN terhadap kitab i`anah thalibin.
Kitab I`anah Thalibin merupakan kitab fiqh dalam mazhab Syafi`i yang diajarkan di Pondok pondok pesantren di Indonesia, dalam kitab tersebut wahabi menemukan celah untuk menyatakan bahwa hukum tahlilan adalah haram, maka mereka melakukan KETIDAKJUJURAN terhadap kitab I`anah thalibin tersebut. Sebelumnya telah kami ungkap ketidakjujuran wahabi dalam ebook kami yang berjudul "Pemalsuan Kitab oleh Wahabi" yang membahas mengenai tangan tangan kotor wahabi yang memalsukan kitab-kitab karya ulama maupun ebook kami yang berjudul "Dongeng Buatan Wahabi dan Bantahannya" yang membahas mengenai cerita fiktif seorang syekh wahabi yang berdialog dengan seorang dosen di salah satu kampus di Maroko. Ujung dari cerita fiktif ini adalah mengalihkan nisbat nama "wahabi" dari pendirinya yaitu syekh Muhammad bin Abdul Wahhab ke Abdul Wahhab bin Rustum.
Di tahun 2010 pernah terbit buku yang mengungkap perilaku tidak jujur wahabi yang memalsukan kitab ulama, buku itu berjudul "Mereka memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik, Episode Kebohongan Publik Sekte Salafi Wahabi" , buku ini bercerita tentang kecurangan wahabi yang memalsukan kitab kitab karangan ulama sebagai berikut :
- Pemalsuan Kitab al-Adzkar karangan Imam Nawawi
- Pemalsuan dalam Syarh al-Aqidah ath-Thahawiyah dengan memalsukan ucapan Imam as-subki
- Pemalsuan Kitab Aqidah as-Salaf ashhabu al-hadits karya ash-Shabuni
- Pemalsuan Kitab Hasyiah ash-Shawi `ala Tafsir al-Jalalain
- Pemalsuan Kitab Tafsir al-Kasysyaf Karya Imam az-Zamakhsyari
- Pemalsuan Kitab al-Ibanah karangan Imam Asy`ari
- Pemalsuan Kitab al-Fawaid al-Muntakhabat karangan Ibnu Jami az-Zubairi
- Pemalsuan Kitab Shahih Bukhari
- Pemalsuan Kitab Shahih Muslim
- Pemalsuan Kitab Diwan Imam Syafi`i
- Pemalsuan KItab Tafsir Ruh al-Ma`ani Karangan al-Alusi
- Menghapus hadits-hadits dari Kitab Musnad Ahmad
- Memalsukan ucapan al-Hafidz Syaikh as-Sakhawi dengan cara tahkik Kitab
- Pemalsuan Kitab Hasyiah Ibnu abidin
- Pemalsuan Kitab ash-Shawai`q almuhriqah
- Pemalsuan Kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid
- Pemalsuan Kitab Majmu` Fatawa Karangan Ibnu Taimiyyah
- Pemalsuan Kitab Tarikh al-Ya`qubi
- Pemalsuan Kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid karangan Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi, Imam Masjid az-zahid Kairo, Mesir
- Pemalsuan Kitab Iqtidha ash-Shirat al-Mustaqim
- Menghapus Bab Istighatsah dari Kitab al-Mughni karangan Ibnu Qudamah
- Pemalsuan Kitab Tafsir Bahr al-Muhith karangan Abu Hayyan
- Pemalsuan Kitab Ahwal al-Qubur karangan Ibnu Rajab
Demikianlah kelakuan wahabi memalsukan kitab-kitab ulama yang dipaparkan dalam buku tersebut, apakah hanya kitab yang disebutkan diatas yang dipalsukan? tentu tidak. Seorang ulama dalam makalahnya menyebutkan sekitar 27 buah kitab yang dipalsukan wahabi (sebagian kecil ada yang disebutkan diatas) termasuk kitab Shahih at-Tirmidzi, Tarikh ath-thabari dan Hayat al-Muhammad karya Husein Haikal. Melihat Kelakuan wahabi yang melakukan KETIDAKJUJURAN , apakah kita akan menelan mentah mentah propaganda mereka yang menyatakan tahlilan ajaran hindu atau tahlilan berasal dari agama hindu ?
Bentuk bentuk ketidakjujuran wahabi diatas sebenarnya sudah menjadikan kita sadar bahwa kelompok atau paham ini tidak becus alias menyimpang, mengapa?, sebuah kelompok atau paham yang lurus tentunya tidak akan melakukan perilaku menyimpang seperti berbuat curang. Anehnya wahabi justru berkoar koar dengan jargon "Pengikut Salaf shalih (orang shalih terdahulu)" untuk mempromosikan paham mereka. Melihat perilaku KETIDAKJUJURAN wahabi diatas tentunya klaim sebagai "Pengikut salaf" adalah klaim Dusta. Jika anda melihat wahabi berkoar koar sebagai "pengikut salaf" , tunjukkan perilaku perilaku KETIDAKJUJURAN mereka diatas dan tanyakan kepada mereka, adakah salaf yang mengajarkan berbuat tidak jujur?
Mengenai hukum tahlilan, hukum tahlilan adalah mubah sebagaimana yang telah kami bahas pada ebook kami sebelumnya yang berjudul "Bolehnya Tahlilan (Bantahan atas tuduhan bid`ah oleh wahabi)" maupun ebook kami yang berjudul "Kenalilah Aqidahmu". Jika memang hukum tahlilan dalam islam menurut mazhab imam syafi`i adalah haram maka wahabi tidak perlu repot repot melakukan ketidakjujuran terhadap kitab fiqh mazhab syafi`i yang luas diajarkan di pesantren pesantren indonesia yaitu I`anah thalibin. Ketika wahabi melakukan ketikdakjujuran terhadap kitab I`anah Thalibin yang merupakan kitab dalam mazhab syafi`i logikanya adalah bahwa hukum tahlilan adalah boleh dalam mazhab syafi`i, jika ulama ulama syafi`iyah membolehkan tahlilan maka jika kita bertanya bagamana hukum tahlilan menurut imam syafi`i maka jawabannya adalah boleh.
Wahabi yang mengatakan hukum tahlilan adalah haram berdasar kitab fiqh syafi`i seperti Kitab I`anah Thalibin seolah olah mereka lebih paham mazhab syafi`i dibanding ulama, kyai, habaib, tuan guru, ajengan, anregurutta dan lainya yang ada di indonesia dimana mayoritas mereka bermazhab syafi`i, dan belajar kepada ulama bermazhab syafi`i juga. Wahabi hanya membeli kitab fiqh syafi`i seperti I`anah Thalibin diatas , mereka tidak belajar ke ulama syafi`iyah karena bagi wahabi mereka tidak mau bermazhab bahkan melarang taqlid walaupun mereka pada hakekatnya melakukan taqlid kepada ulama ulama panutan mereka sendiri seperti syekh Muhammad bin Abdul Wahhab, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim al-Jauziyah,Syekh Nashiruddin Albani, Syekh Bin Baz, Syekh Utsaimin,Syekh Muqbil, Syekh Rabi al madkhali dan ulama wahabi timur tengah lainnya. Di Indonesia mereka taqlid kepada ustadz ustdaz wahabi seperti Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Baslamah, Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwaz, Ustadz Ali Musri Semjan Putra dan ustadz wahabi indonesia lainnya.
Wahabi tidak pernah memilih pendapat ulama ulama NU, ulama aswaja atau dengan kata lain ulama diluar kelompok mereka jika ada perbedaan pendapat dengan ustadz mereka, ini artinya mereka taqlid kepada ustadz mereka jadi propaganda wahabi yang menyatakan lebih mengikuti alqur`an dan sunnah dibanding pendapat ulama serta propaganda mereka jangan taqlid kepada ulama adalah hal yang jauh panggang dari api". Kembali ke soal wahabi yang hanya membeli kitab fiqh syafi`i namun tidak pernah berguru kepada ulama syafi`iiyah, ini menunjukkan mereka "sok tahu" tentang mazhab syafi`i dibanding ulama ulama atau kyai dan habaib di indonesia yang notabene bermazhab syafi`i dimana Beliau-Beliau berguru kepada ulama yang bermazhab syafi`i juga. Mereka para ulama di indonesia yang mayoritas bermazhab syafi`i tidak hanya memiliki kitab fiqh syafi`i seperti I`anah Thalibin namun mereka mempunyai sanad keimuan yang bersambung sampai kepada pengarang kitab tersebut. (Misalnya ulama A belajar Kitab I`anah Thalibin kepada ulama B yang bermazhab Syafi`i, dimana ulama B belajar kitab I`anah Thalibin kepada ulama C yang juga bermazhab Syafi`i begitu seterusnya sampai nyambung kepada Pengarang Kitab I`anah Thalibin).Disinilah perbedaan antara Wahabi dengan mayoritas ulama di indonesia, mereka hanya memiliki kitab I`anah Thalibin namun tidak punya Sanad (mata rantai) keilmuan yang nyambung kepada pengarang kitab I`anah Thalibin. Jika seperti itu, apakah kita akan mempercayai pernyataan Wahabi bahwa hukum tahlilan menurut Mazhab Syafi`i adalah haram ? apakah kita akan mempercayai ucapan mereka bahwa hukum tahlilan menurut Imam Syafi`i adalah haram ? tentu tidak karena dalam islam tiada ilmu tanpa sanad sebagaimana ucapan Imam Syafi`i yang terekam dalam Kitab Faidhul Qadir karya Imam al-Munawi Juz 1 halaman 433 "Orang yang belajar ilmu (agama) tanpa sanad (mata rantai/transmisi) guru seperti orang yang mengumpulkan kayu bakar di gelap malam, dia membawa pengikat kayu bakar yang padanya terdapat ular berbisa dan dia tidak tahu" .
Baca Juga :
Ebook "bolehnya tahlilan, bantahan atas tuduhan bid`ah wahabi"
Begitupula ucapan Imam Sufyan at Sauri dalam kitab, Juz dan halaman yang sama, Beliau berkata : "Sanad (mata rantai/transmisi) adalah senjata bagi orang mukmin, maka jika kamu tidak memiliki senjata maka dengan apa kamu akan berperang ?" Imam Ibnul Mubarak juga berkata : "Penuntut Ilmu yang tidak memiliki ilmu seperti penaik atap namun tidak memiliki tangganya, Sesungguhnya Allah telah memuliakan umat ini dengan sanad (mata rantai/transmisi)"
Demikianlah betapa pentingnya sanad dalam ilmu agama, dibawah ini contoh sanad keimuan ustadz ahmad daerobiy pengasuh majlis Arbabul Hija, sanad keilmuan yang bersambung sampai ke Rasulullah SAW :
1. Sayyidina Rasulullah SAW
2. Sayyidina Abdullah bin Umar bin al-Khattab ra
3. Imam Nafi`, Tabi` Abdullah bin Umar ra.
4. Imam Malik bin Anas ra.
5. Imam Syafi`i
6. Imam Ibrahim al-Muzaniy
7. Imam Abu Sa`id Al-Anbatiy
8. Imam Abu Abbas bin Syurej
9. Imam Ibrahim al-Maruziy
10. Syaikh Abu Bakar al-Qofal
11. Syaikh Abdullah al-juaeniy
12. Imam Haramain
13. Imam al-Ghazali
14. Syaikh Muhammad bin Yahya
15. Syaikh Muhammad al-Ardabiliy
16. Syaikh Muhyiddin an-Nawawi
17. Syaikh Athouddin al-`Athoriy
18. Syaikh Abdurrohim al-`Iraqiy
19. Syaikh Ibnu Hajar al-Asqolaniy
20. Syaikh Zakaria al-Anshoriy
21. Syaikh Ibnu Hajar al-Haetamiy
22. Syaikh Zaenuddin al-Malibariy
23. Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan, Tasikmalaya
24. Syaikh Hasan Musthofa, Bandung
25. Syaikh Ahmad Suja`i, Gudang Tasikmalaya
Disini ada 2 silsilah (biasanya memang terdapat beberapa silsilah/jalur, semakin banyak silsilah semakin kuat sanad itu, biasanya seorang murid mempunyai beberapa guru, beberapa guru ini nanti silsilahnya akan berpadu pada silislah selanjutnya atau silsilah lain yang bersambung kepada Rasulullah SAW)
=========================================================================
26. Syaikh Ahmad Syatibi Gentur, Cianjur
27. Syaikh Muhammad Izzuddin, Cijambe Sukabumi
28. Syaikh Muhammad Nasruddin, Pawenang Sukabumi
29. Ustadz Ahmad Daerobiy bin Muhammad Nashruddin
=========================================================================
26. Syaikh Ahmad Syatibi, Gentur Cianjur
27. Syaikh Ahmad Syadziliy, Cijambu Bogor
28. Ustadz Ahmad Daerobiy bin Muhammad Nashiruddin
Alhamdulillah contoh diatas menunjukkan bahwa kita ahlusunnah wal jama`ah sebagai mayoritas di Indonesia bahkan dunia memiliki sanad keilmuan yang jelas yang bersambung kepada Rasulullah SAW. Contoh sanad keilmuan diatas juga menunjukkan bahwa Beliau al-Ustadz ahmad daerobiy juga punya sanad keilmuan yang bersambung kepada imam syafi`i dan ulama ulama syafi`iyah seperti imam al-Ghazali, imam nawawi, imam ibnu hajar al-Asqolaniy dan ulama syafi`iyah lainnya dan Beliau al-Ustadz Ahmad Daerobiy setuju atau pro terhadap tahlilan begitupun guru guru Beliau dan juga ulama ulama ahlussunnah wal jama`ah lainnya yang ada di indonesia dan mereka semua punya sanad yang bersambung kepada Rasulullah SAW apalagi tentunya juga bersambung kepada Imam Syafi`i dan ulama Syafi`iyah, alhamdulilah tidak ada diantara ustadz dan ulama kita yang bersanad yang menyatakan hukum tahlilan menurut imam syafi`i adalah haram
Untuk memperkuat masalah sanad ini maka kami akan bawakan satu lagi contoh sanad keilmuan yang bersambung sampai ke Rasulullah SAW dari allahyarham Habib Munziral Musawa, pendiri dan pimpinan majelis Rasulullah, sebuah majelis pemuda terbesar di Jakarta bahkan di Indonesia. Beliau merupakan murid dari Habib Umar bin Hafidz Pimpinan Darul Musthafa, Tarim, Yaman Selatan. Berikut Sanad Keilmuan dari Habib Munzir bin Fuad al Musawa :
1. Sayyidina Rasulullah SAW
2. Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah
3. Imam Husein
4. Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad
5. Imam Muhammad al Baqir bin Ali Zainal Abidin
6. Imam Ja`far ash Shadiq bin Muhammad Baqir
7. Imam Ali Uraidhi bin Ja`far ash Shadiq
8. Imam Muhammad Annaqib bin Ali Uradhi
9. Imam Isa Arruumiy bin Muhammad Annaqib
10. Imam Ahmad al-Muhajir bin Isa Arrumiy
11. Imam Ubaidillah bi Ahmad al-Muhajir
12. Imam Alwi bin Ubaidillah
13. Imam Muhammad bin Alwi
14. Imam Alwi bin Muhammad
15. Imam Ali Khali` Qasam bin Alwi
16. Imam Muhammad Shahib Marbath bin Ali
17. Imam Faqihil Muqaddam bin Ali Ba`alawy
18.Imam Alwi Alghayur
19. Alhabib Ali bin Alwi Alghayur
20. Alhabib Muhammad Mauladdawilah
21. Alhabib Abdurrahman Assegaf
22. Alhabib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf
23. Alhabib Ali bin Abubakar (Assakran)
24. Alhabib Abdurrahman bin Ali
25. Alhabib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin
26. Alhabib Abubakar bin Salim (Fakhrulwujud)
27. Alhabib Husein bin Abubakar bin Salim
28. Alhabib Umar bin Abdurrahman al-Attas (Shohiburratib)
29. Alhabib Abdullah bin Alawi Alhaddad (Shohiburratib)
30. Alhabib Ahmad bin Zein Alhabsyi
31. Alhabib Hamid bin Umar Ba`alawiy
32. Alhabib Umar bin Segaf Assegaf
33. Alhabib Abdullah bin Husein bin Thohir
34. Alhabib Abdurrahman Almasyhur (Shohibul Fatwa)
35. Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi (Shohibul Maulid Simtuddurar/maulid Habsyi)
36. Alhabib Abdullah bin Umar Assyatiri
37. Alhabib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf
38. Alhabib Umar bin Hafidh
39. Alhabib Munzir bin Fuad Almusawa
Demikian Sanad Keilmuan Habib Munzir almusawa yang bersambung sampai ke Rasulullah dan lagi lagi Beliau tidak anti dengan acara Tahlilan atau mengatakan Hukum tahlilan dalam Islam adalah HARAM. Beliau malah pro atau setuju dengan acara Tahlilan sebagaimana jika kita melihat tanya jawab di website Majelis Rasulullah semasa Beliau masih hidup, begitupun buku beliau yang berjudul Kenalilah Aqidahmu dimana salah satu pembahasannya mengenai Tahlilan dan Beliau memaparkan bantahan atas orang orang yang menolak tahlilan.
Debat Hukum Tahlilan antara Wahabi VS Aswaja di Batam Tahun 2013
Dua contoh sanad keilmuan diatas semoga makin menguatkan kita untuk menolak paham wahabi dimana mereka tidak mempunyai sanad keilmuan. Salah satu contoh konsekuensi dari tidak adanya sanad keilmuan adalah ketika terjadi debat ilmiah antara Ahlusunnah Wal Jama`ah (Aswaja) VS Wahabi di Batam pada tahun 2013 wahabi mengalami kekalahan. Pihak Aswaja di wakili oleh Singa Aswaja Nusantara Ustadz Muhammad Idrus Ramli dan KH.Thobary Syadzily sedangkan dari Wahabi diwakili oleh Ustadz Dr.Firanda Andirja dan Ustadz Zaenal Abidin Lc. Ustadz Muhammad Idrus Ramli merupakan Alumni Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan Jawa Timur, Beliau punya jam terbang berdebat dengan wahabi sebagaimana yang Beliau paparkan dalam buku Beliau yang berjudul "Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi" . Beliau juga menulis beberapa buku yang membendung paham paham menyimpang seperti Jurus Ampuh membungkam HTI , Debat Terbuka Sunni VS Wahabi di Masjidil Haram, Hizbut Tahrir dalam Sorotan, Mazhab al-Asyari`, Benarkah Ahlus sunnah wal Jama`ah Jawaban atas Aliran Salafi, Benarkah Tahlilan dan Kenduri Haram ?, Kiai NU atau Wahabi yang Sesat Tanpa Sadar ?, Pengantar Sejarah Ahlusunnah Wal Jama`ah, Wahabi Gagal Paham, dari Amaliah Hingga Aqidah, Membedah Bid`ah dan Tradisi dalam Perspektif Alhi Hadits dan Ulama Salafi.
Adapun KH. Thobarry Syadzily merupakan keturunan dari Syaikh Nawawi al-Bantani, Beliau juga bagian dari PWNU Banten dan PCNU Tangerang. Ustadz Dr.Firanda Andirja yang mewakili pihak wahabi merupakan Doktor Alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Perlu diketahui bahwa saat ini dikuasai wahabi. Nama SAUDi diambil dari Nama Muhammad Ibn SAUD, pemimpin wilayah Dir`iyyah (Riyadh, Arab Saudi Sekarang). Suatu waktu Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri wahabi) bertemu dengan Muhammad Ibn SAUD dan terjadilah kolaborasi atau kerja sama diantara mereka, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan motif penyebaran paham wahabinya sedangkan Muhammad ibn SAUD dengan motif kekuasaan. Mulailah mereka melakukan pemberontakan di wilayah Hijaz (Madinah dan sekitarnya) yang dilanjutkan oleh keturunan mereka . Dibantu Inggris satu per satu wilayah Mekkah, Madinah dan sekitarnya mereka kuasai hingga akhirnya mereka mendeklarasikan Negara SAUDi arabia di tahun 1926.
Melihat sejarah wahabi diatas, maka ketika Wahabi membanggakan Ustadz Firanda Andirja mengajar di Masjidil Haram maka kita tidak perlu heran atau takjub sebab itu merupakan hal wajar mengingat saat ini arab saudi dikuasi oleh wahabi. Adapun ustadz Zaenal Abidin Lc yang mewakili wahabi merupakan alumni LIPIA (sekolah Bahasa Arab milik wahabi di Jakarta), dulu sempat nyantri di Pesantren NU.
Pembahasan mengenai Tahlilan dalam debat tersebut terjadi pada sesi ke 3 atau sesi terakhir "serangan serangan" wahabi terhadap tahlilan dapat ditangkis dan dipatahkan oleh ustadz Muhammad Idrus Ramli
Apa itu Tahlilan ?
Tahlilan berasal dari kata Tahlil yang merupakan Lafadz dari Laa Ilaaha Illallah. Tahlilan merupakan sebuah kegiatan berkumpulnya sejumlah orang untuk bermunajat dan membaca kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil, shalawat, asmaul husna dan lainnya dimana porsi kalimat Laa Ilaha Illallah lebih banyak dibanding bacaan kalimat thayyibah lainnya.
Antara Tahlil dengan Tahlilan
Hukum Tahlilan haram karena ada doa bersama ?
Hukum Tahlilan dalam Islam adalah Haram karena ada Hadiah Pahala ?
Tahlilan ajaran siapa? BenarkahTahlilan merupakan ritual yang berasal dari tradisi agama hindu ?
Cara download ebook 5 ketidakjujuran wahabi terhadap kitab i`anah Thalibin (Menyoal Hukum Tahlilan)
- Klik tombol download
- Klik "Skip Ads" disudut kanan atas
- Tunggu sekitar 7-10 detik hingga muncul "allow", klik tulisan "allow" tersebut. jika tulisan allow muncul lanjut ke poin nomor 4, jika tidak, klik tulisan "click here" pada kalimat "No permission window? no problem, click here to continue",jika tulisan "allow" muncul lanjut ke poin nomor 4, jika tidak, klik tulisan "click here" 2 sampai 3 kali hingga muncul ebook yang ingin di download
- Tunggu sekitar 7-10 detik hingga muncul ebook yang ingin di download, klik "tanda panah kebawah" disudut kanan atas untuk mendownloadnya
Penutup
Terima kasih telah berkunjung ke blog kami, jangan lupa untuk share koleksi ebook kami agar saudara saudara kita yang lain terhindar dari sikap gegabah yang terlalu mudah dan cepat memvonis amaliyah-amaliyah saudara muslim mereka dengan vonis sesat,bid`ah, syirik dan vonis vonis negatif lainnyam Mohon doanya agar blog kami menjadi gudang ebook wahabi
Komentar
Posting Komentar